Selasa, 05 Februari 2013

Penyelam Mahasiswa bantu pencarian Anak 7 Tahun Hanyut saat bermain di Sungai Sukabumi Bandar Lampung








-->
Sabtu (2/2) kami dekejutkan dengan berita dari tim SAR Polresta Bandar Lampung yang menghubungi kami tentang kabar tenggelamnya seorang anak berusia 7 tahun di sungai sukabumi.  Warga gang Rambutan Sukabumi ini bermain bersama 2 orang saudaranya di sungai belakang rumah sekitar pukul 09.00 WIB yang kondisi debit air cukup tinggi karena hujan sejak malam (1/2) hingga nyaris pagi.
Setelah mendapat kabar tersebut kami menyiapkan segala perlengkapan SAR AIR.  Karena lokasi yang dicurigai menjadi tempat tersangkutnya jenazah memiliki kedalaman lebih dari 3 meter dan jarak pandang 0 meter maka kami menyiapkan perlengkapan Selam Scuba untuk mendukung pencarian korban.
Pencarian di hari pertama pencarian di bagi beberapa titik salah satunya difokuskan di titik “Cucian Andri” by pass.  Pencarian dimulai pukul 13.30 WIB. 2 orang penyelam, Novriadi  (23) dari Klub selam Anemon Unila dan Bigadir Teguh dari Polresta (35).  Sedangkan dari TKP tim gabungan dari BASARNAS, Dive Center Lampung, Forum penyelam mahasiswa lampung dan BPBD Lampung, bersama-sama menyisir sepanjang sungai dan badan sungai untuk memeriksa kemungkinan tersangkutnya korban.  Pencarian di bawah jembatan Cucian Andri menemui titik buntu sehingga tim penyelam bergerak menuju bendungan di belakang pabrik Golden Sari jl. Soekarno Hatta.  hingga magrib tiba lagi-lagi menemui titik buntu.  Pencarian kembali di fokuskan di sepanjang aliran sungai terdekat dengan TKP, bahkan dengan aliran arus yang cukup deras penyelam memeriksa tiap lubang di dasar sungai yang dicurigai menjadi tempat tersangkutnya jenazah korban.  hingga pukul 22.00 WIB pencarian hari pertama dihentikan semesama seperti tim yang diterjunkan di kuala muara dari BPBD dan BASARNAS juga tidak menemukan apa-apa.



Pencarian di hari kedua  dilanjutkan di titik jembatan sungai bayur.  Dibantu teman-teman dari Mahasiswa Teknik Pecinta Alam (MATALAM) Unila kami menggali tumpukan sampah di sekitaran badan sungai.  Dengan berbekal kelengkapan tim SAR dari BASARNAS dan BPBD kami terus mencari korban. Namun hari kedua pun menemui jalan buntu, hingga pukul 20.00 WIB pencarian ditunda kembali.




Di hari ketiga gabungan tim sar kembali berusaha mencari korban mulai dari bendungan pabrik sari manis hingga sungai di kelurahan Garuntang.  Pencarian berlangsung ekstrim karena malam sebelum pencarian terjadi hujan walau tidak berlangsung agak lama sehingga debit air kembali meninggi.  Debit air yang tinggi menyebabkan kami harus menyusuri sungai dan badan sungai menggunakan tali.  Namun di sungai garuntang pun kami kembali mendapati hasil nihil.   Kemudian pada pukul 16.00 WIB kami memperoleh informasi bahwa telah ditemukan mayat anak laki-laki dengan ciri-ciri mirip dengan korban di perairan pulau Legundi.  Pihak keluarga kami sarankan untuk memeriksa jenazah tersebut, karena menurut analisa kami bahwa jika debit air yang sangat teinggi seperti pada saat kejadian maka bukan tidak mungkin pada hari itu juga korban langsung terbawa ke muara sebelum tim diterjunkan ke muara mengingat pula bahwa korban tidak mengenakan pakaian sama sekali saat bermain di sungai.  Jika sudah sampai muara maka bukan tidak mungkin pola arus Teluk Lampung yang khas berputar di sekitar Teluk Lampung akan membawa korban ke titik penemuan tersebut. Kondisi mayat saat diperiksa  sudah sulit di kenali oleh keluarga korban sehingga dilakukan tes DNA untuk memastikan bahwa mayat tersebut benar korban yang dicari.  Sambil menunggu hasil Lab kami kembali ke base di perumahan Karunia Indah Sukabumi dan pada pukul 20.00 WIB maka dinyatakan positif bahwa mayat yang ditemukan di Pulau Legundi tersebut adalah korban yang kami cari.


sumber:
- TIm Gabungan SAR Lampung
- domumentasi Klub Selam Anemon

2 komentar:

Tinggalkan pesan