Sabtu (2/2) kami dekejutkan dengan berita dari tim SAR
Polresta Bandar Lampung yang menghubungi kami tentang kabar tenggelamnya
seorang anak berusia 7 tahun di sungai sukabumi. Warga gang Rambutan Sukabumi ini bermain bersama
2 orang saudaranya di sungai belakang rumah sekitar pukul 09.00 WIB yang kondisi
debit air cukup tinggi karena hujan sejak malam (1/2) hingga nyaris pagi.
Setelah mendapat kabar tersebut kami menyiapkan segala
perlengkapan SAR AIR. Karena lokasi yang
dicurigai menjadi tempat tersangkutnya jenazah memiliki kedalaman lebih dari 3
meter dan jarak pandang 0 meter maka kami menyiapkan perlengkapan Selam Scuba
untuk mendukung pencarian korban.
Pencarian di hari pertama pencarian di bagi beberapa titik
salah satunya difokuskan di titik “Cucian Andri” by pass. Pencarian dimulai pukul 13.30 WIB. 2 orang
penyelam, Novriadi (23) dari Klub selam Anemon Unila dan Bigadir Teguh dari Polresta (35). Sedangkan dari TKP tim gabungan dari BASARNAS,
Dive Center Lampung, Forum penyelam mahasiswa lampung dan BPBD Lampung,
bersama-sama menyisir sepanjang sungai dan badan sungai untuk memeriksa
kemungkinan tersangkutnya korban. Pencarian
di bawah jembatan Cucian Andri menemui titik buntu sehingga tim penyelam
bergerak menuju bendungan di belakang pabrik Golden Sari jl. Soekarno
Hatta. hingga magrib tiba lagi-lagi
menemui titik buntu. Pencarian kembali
di fokuskan di sepanjang aliran sungai terdekat dengan TKP, bahkan dengan
aliran arus yang cukup deras penyelam memeriksa tiap lubang di dasar sungai
yang dicurigai menjadi tempat tersangkutnya jenazah korban. hingga pukul 22.00 WIB pencarian hari pertama
dihentikan semesama seperti tim yang diterjunkan di kuala muara dari BPBD dan
BASARNAS juga tidak menemukan apa-apa.
Pencarian di hari kedua dilanjutkan di titik jembatan sungai
bayur. Dibantu teman-teman dari
Mahasiswa Teknik Pecinta Alam (MATALAM) Unila kami menggali tumpukan sampah di
sekitaran badan sungai. Dengan berbekal
kelengkapan tim SAR dari BASARNAS dan BPBD kami terus mencari korban. Namun
hari kedua pun menemui jalan buntu, hingga pukul 20.00 WIB pencarian ditunda
kembali.
Di hari ketiga gabungan tim sar kembali berusaha mencari
korban mulai dari bendungan pabrik sari manis hingga sungai di kelurahan
Garuntang. Pencarian berlangsung ekstrim
karena malam sebelum pencarian terjadi hujan walau tidak berlangsung agak lama
sehingga debit air kembali meninggi. Debit
air yang tinggi menyebabkan kami harus menyusuri sungai dan badan sungai
menggunakan tali. Namun di sungai
garuntang pun kami kembali mendapati hasil nihil. Kemudian
pada pukul 16.00 WIB kami memperoleh informasi bahwa telah ditemukan mayat anak
laki-laki dengan ciri-ciri mirip dengan korban di perairan pulau Legundi. Pihak keluarga kami sarankan untuk memeriksa
jenazah tersebut, karena menurut analisa kami bahwa jika debit air yang sangat
teinggi seperti pada saat kejadian maka bukan tidak mungkin pada hari itu juga
korban langsung terbawa ke muara sebelum tim diterjunkan ke muara mengingat
pula bahwa korban tidak mengenakan pakaian sama sekali saat bermain di sungai. Jika sudah sampai muara maka bukan tidak
mungkin pola arus Teluk Lampung yang khas berputar di sekitar Teluk Lampung
akan membawa korban ke titik penemuan tersebut. Kondisi mayat saat diperiksa sudah sulit di kenali oleh keluarga korban
sehingga dilakukan tes DNA untuk memastikan bahwa mayat tersebut benar korban
yang dicari. Sambil menunggu hasil Lab
kami kembali ke base di perumahan Karunia Indah Sukabumi dan pada pukul 20.00
WIB maka dinyatakan positif bahwa mayat yang ditemukan di Pulau Legundi
tersebut adalah korban yang kami cari.
kerennn... luar biasa
BalasHapusawesome....!!!!!
BalasHapus